Jumat, 04 September 2009

Festival Kasih Bumi





-----------------------------------------------------------
Latar Belakang
Peradaban manusia kini memasuki era multi krisis yang tidak saja meliputi aspek fisik dan materil, namun multi krisis telah menggerogoti hingga ke batin manusia. Rusaknya lingkungan, merosotnya moral bermuasal dari tercerabutnya akar hubungan manusia dengan alam. Berangkat dari keprihatinan inilah INLA dan MPB menggelar sebuah festival kasih bumi guna membawa pesan kepada masyarakat luas, untuk bersama berefleksi dan memperbaiki cara kita memandang alam dan diri manusia. Pandangan bahwa manusia boleh menguasai alam sudah saatnya ditinjau kembali, karena berakar dari pandangan ini, mendorong cara pandang komodifikasi. Segala sesuatu di muka bumi ini dipandang sebagai komoditas. Air punya nilai rupiah. Udara juga sudah punya label rupiah, alias dikomersilkan dalam bentuk kemasan udara sehat dalihnya bahkan atmosfer pun telah dikapling-kapling. Jika manusia terus memakai 'kaca mata' komersil ini dalam melihat Alam maka tak heran, pemerosotan daya dukung bumi melaju ekstrim. Sungguh manusia harus berefleksi, mengambil arah yang berbeda, mengoreksi cara pandangnya terhadap alam.Manusia adalah Alam, Alam adalah Manusia

Tujuan
Festival Kasih Bumi, sebuah festival kerjasama INLA ( The International Nature Loving Association) wilayah Yogyakarta dengan MPB (Mitra Penanggulangan Bencana). Festival ini bermaksud untuk mengajak masyarakat dari berbagai lapisan-anak TK hingga masyarakat umum untuk mengenal lebih dekat alam melalui pendekatan seni, budaya dan pendidikan. Mengajak siapa saja untuk melihat keintiman dan keterkaitan manusia dengan alam semesta. Acara ini juga melibatkan kurang lebih 14 organisasi dan komunitas yang peduli dengan lingkungan untuk bersama berbagi informasi kepada masyarakat luas.

Profil Mitra Penanggulangan Bencana

Bersama Kita Wujudkan Masyarakat Berdaya Siaga

Judul diatas adalah tema besar dari Mitra Penanggulangan Bencana (MPB). MPB memiliki program-program Pengurangan Resiko Bencana berbasis Masyarakat dan Sekolah. Saat ini program sedang dilaksanakan di 6 dusun dan 7 SD yang kesemuanya terletak di Kab.Klaten JATENG. Adapun Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman bagaimana mengelola resiko bencana dengan baik dan berkelanjutan sesuai dengan nilai-nilai lokal yang dimiliki setiap daerah dampingan.

Visi:
Masyarakat yang mampu mengelola bencana dan terpenuhi hak-hak ekonomi, sosial , politik dan budayanya. Lembaga kemanusiaan yang terpercaya dan terdepan dalam pengelolaan bencana di Indonesia.

Misi:
  • Memberdayakan masyarakat di daerah bencana dan rawan bencana dalam pengelolaan bencana dengan mengoptimalkan potensi lokal.
  • Memberdayakan masyarakat di daerah bencana dan rawan bencana agar mampu melakukan advokasi bagi pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial, politik dan budaya.
  • Memperkuat dan memperluas jejaring dengan LSM, pemerintah, dunia pendidikan dan penelitian, dunia usaha dan lembaga keumatan.
  • Meningkatkan mutu pelayanan organisasi yang berorientasi kepada prinsip-prinsip partisipasi, keterbukaan dan dapat dipertanggungjawabkan.